Minggu, 15 Januari 2012

Kearifan Lokal Dalam Konsepsi Islam

Tags

CUIL
"Kearifan Lokal Dalam Konsepsi Islam"
Kearifan lokal adalah ciri khas sebuah bangsa. Kearifan lokal atau dalam bahasa inggris disebut 'Local Wisdom' adalah sebuah kristalisasi nilai dalam bentuk suatu kebudayaan yang mengakar dalam masyarakat. Sehingga dapat dikatakan juga semakin kaya bangsa itu maka semakin banyak kebudayaan yang dimilikinya. karena tanpa kearifan lokal suatu bangsa tidak akan memiliki identitas yang akan mencerminkan bangsa tersebut. Kearifan lokal dapat dilihat pada budaya masing-masing bangsa, contohnya adalah budaya Indonesia.
Ada 7 kearifan lokal, diantaranya adalah Sistem keagamaan, sistem pertanian, sistem perbintangan, sistem perekonomian, dll. Dan sebenarnya 7 kearifsan lokal tersebut bisa selaras dalam islam. akan tetapi kemudian muncul pertanyaan Islam yang sperti apa yang mampu memadukan antara nilai-nilai keislaman dengan kearifan lokal tanpa harus kehilangan jati diri di kedua pihak. Tapi seharusnya pertanyaan seperti itu tidak perlu muncul apabila Islam benar-benar diwujudkan sebagai Rahmatal Lil Alamin yaitu ajaran yang tidak bertentangan dalam semua hal yang sifatnya tegas, jelas, namun tetap fleksibel. Islam yang seperti itu telah dicontohkan oleh para waliyullah yang menyebarkan ajarannya di tanah jawa ini, yaitu Para Wali 9. Yang menurut aliran ekstrimis kanan menganggap bahwa Pengislaman yang dilakukan oleh Wali 9 adalah pengislaman tidak dengan cara islam sehingga mereka mempunyai misi untuk mengislamkan kembali.

Islam lebih dipahami secara mentah sehingga islam ya harus identik dengan timur. padahal kalau islam dipahami secara nilai, kontekstualnya bukan tekstualnya maka islam akan dapat diaplikasikan tanpa harus saklek dan persis dengan timur. Coba bayangkan saja jika Islam itu turun di bumi Indonesia apakah harus orang arab yang nantinya masuk islam harus pakai blankon dengan kerisnya. Islam akan mudah diterima ketika nilai-nilai islam dipadukan dengan budaya setempat. misal budaya wayang yang kemudian dipadukan dengan nilai islam, kemudian muncul tokoh punokawan petruk, gareng, semar, dan bagong. dan ceritanya banyak mengambil kisah-kisah teladan islam. Sungguh indahnya islam bila disampaikan dengan damai.

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar